Usia ternyata bukanlah merupakan ukuran mut lak untuk sebuah pencapaian keberhasilan dari operasi perusahaan. Setidaknya hal itu telah dibuktikan oleh Divisi Workshop for Industrial Equipment (Winteq) PT Astra Otoparts Tbk (AOP) yang baru berdiri pada pertengahan tahun lalu. Dengan usia yang relatif masih sangat belia untuk ukuran sebuah divisi perusahaan, namun hasil rekayasa teknologi permesinan yang dikembangkan para ahli dan teknisi Winteq kini sudah bisa dibanggakan.
Walaupun usianya belum genap satu tahun, divisi Winteq PT AOP telah berhasil mengembangkan sejumlah peralatan permesinan yang dapat menunjang kegiatan produksi di pabrik atau bengkel kerja. Bahkan belum lama ini divisi Winteq PT AOP telah berhasil merampungkan satu karya besar lainnya berupa robot pengangkut dan penuang logam cair berakurasi tinggi hasil rancang bangun para ahli dan teknisi divisi Winteq PT AOP.
Direktur PT AOP yang juga diserahi tugas sebagai Project Leader Winteq, Gustav A. Husein mengatakan, pada awalnya divisi Winteq PT AOP diserahi tugas untuk melakukan perbaikan mesin-mesin dan peralatan industri di lingkungan PT AOP dan anak perusahaan kelompok usaha Astra. Namun dalam perkembangannya divisi Winteq kini juga melakukan pekerjaan-pekerjaan pengembangan teknologi berbagai peralatan industri seperti mesin-mesin untuk keperluan kegiatan produksi di pabrik dan peralatan penunjang produksi lainnya.
“Saat ini kami sedang dalam tahap penyelesaian pembuatan sebuah mesin berteknologi robot yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu di pabrik. Robot yang kami beri nama Loader Arm Robot ini sengaja kami rancang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu di pabrik yang cukup riskan dikerjakan tenaga manusia khususnya menyangkut aspek keamanan dan keselamatan. Selain aspek keamanan dan keselamatan, pekerjaan tersebut apabila dikerjakan oleh manusia juga membutuhkan keahlian dan pengalaman khusus serta ketelitian dan tingkat akurasi yang tinggi,” kata Gustav.
Di lingkungan PT AOP sendiri robot yang berukuran 1.350 x 760 x 2.380 mm dengan total bobot 650 kg itu digunakan dalam proses pengecoran logam untuk memindahkan material alumunium cair bersuhu sangat tinggi dari tungku (furnace) dan menuangkan material alumunium cair tersebut ke mesin cetak (mould) secara otomatis. Robot tersebut juga bisa diprogram sesuai kebutuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu di lingkungan pabrik atau bengkel kerja.
Selain dikendalikan melalui perangkat komputer, robot ini digerakkan dengan menggunakan sumber tenaga listrik 3 x 380 volt AC dan mampu bergerak seluas 1.700 x 470 m2 dengan kapasitas muat sebesar 5 kg.
Mesin ‘Loader Arm Robot’ ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian Arm, Cup dan Control. Bagian Arm digerakan oleh sebuah motor AC berpenggerak 3 fase dengan tenaga listrik 380 volt. Motor AC tersebut dapat menghasilkan gerakan dengan kecepatan 1.4000 rpm (rotation per minute) dan dilengkapi dengan brakes (rem). Bagian Cup digerakkan oleh sebuah Servo motor berdaya 750 watt dan dilengkapi brake. Bagian lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah bagian Control (pengendali) yang merupakan perangkat komputer dari jenis PLC OMRON dengan spesifikasi CJ1M-CPU 21.
Menurut Gustav, penggunaan ‘Loader Arm Robot’ dalam kegiatan produksi di pabrik, khususnya dalam proses pengecoran logam, memiliki beberapa kelebihan. Pertama, waktu penuangan material cairan logam alumunium bersuhu tinggi bisa dilakukan secara terukur dengan tingkat akurasi yang tinggi (lebih dari 800 derajat selsius). Kedua, kecepatan penuangan material cairan logam alumunium bisa dilakukan secara konsisten, sehingga kualitas logam hasil proses pengecoran bisa mencapai standard yang telah ditetapkan. Ketiga, kegiatan penuangan material cairan logam alumunium dapat diprogram secara tepat. Dalam industri pengecoran logam, pengerjaan penuangan material cairan logam yang terprogram bersamaan dengan kecepatan penuangan yang tepat dan konsisten merupakan faktor utama yang menentukan baik tidaknya kualitas hasil pengecoran.
Selain keunggulan di atas, masih terdapat beberapa keunggulan lainnya, lebih-lebih apabila dibandingkan dengan tenaga kerja manusia. Kelebihan tersebut antara lain, Loader Arm Robot dapat dioperasikan secara nonstop selama 24 jam sehari dan penggunaan robot ini bisa menghindarkan tenaga kerja manusia dari resiko kecelakaan kerja yang dalam proses pengecoran logam hal itu sangat mungkin terjadi mengingat pekerjaan tersebut melibatkan penanganan material cairan logam bersuhu tinggi yang sangat riskan bagi keselamatan dan keamanan pekerja manusia.
Gustav mengatakan, setelah berbagai keberhasilan tersebut, PT AOP berencana akan menjadikan Winteq sebagai sebuah anak perusahaan sendiri di bawah PT AOP yang khusus mengembangkan kompetensi lokal di bidang rancang bangun, analisa rekayasa dan kegiatan manufaktur peralatan dan mesin-mesin produksi.
“Kami harapkan dalam kurun waktu yang tidak begitu lama divisi Winteq yang kini masih berupa sebuah bengkel kerja (workshop) di lingkungan PT AOP secara bertahap akan berubah menjadi sebuah perusahaan sendiri yang mampu membuat rancang bangun dan menangani kegiatan manufaktur peralatan dan mesin-mesin produksi,” demikian Gusta