Minggu, 12 Agustus 2012

Proses Pembuatan Garment

Garment yang sering kita kenal dengan pakaian jadi ternyata bisa kita pelajari cara pembuatannya. Asalkan mesinnya tersedia, kita bisa membuatnya dengan model2 yang kita inginkan.

Proses pembuatan gament (Men Shirt) terdiri dari proses komponen, yaitu:

- Proses Pembuatan Manset (Make Cuff)

- Proses Pembuatan Krah (Make Collar)

- Proses Pembuatan Sleeve (lengan)

- Proses pembuatan Back Body

- Proses pembuatan front Body

Kemudian proses assembling.

 

Proses pembuatan Garment diawali dengan desain pembuatan pola kertas untuk potong kain/fabric sesuai dengan shape /bentuk dan ukuran yang ditentukan. Setelah pola sudah siap baru dilakukan pemotongan sesuai shape.

Untuk urutan prses jahitnya adalah sebagai berikut:

1. Jahit Lipat Manset (Singlefold Cuff)

2. Jahit buat Manset (Make Cuff)

    Cuff atau manset terdiri dari dua lapis kain atas dan bawah. (Inside and outside cuff), Proses ini dijahit dari sisi dalam manset

3. Bagout Manset (Membalik Manset setelah proses jahit manset)

4. Jahit Topstitch manset.(Topstitch Cuff)

    Proses ini adalh proses jahit tepi manset setelah dibalik.

5 Jahit Lipat Kerah (Singlefold Collarband)

6. Jahit Buat kerah (Make Collar)

    Collar atau kerah terdiri dari dua lapis kain atas dan bawah. (Inside and outside collar) Proses ini dijahit dari sisi dalam krah.

7. Bagout Kerah (Membalik Kerah setelah proses jahit Kerah)

8. Jahit Topstitch Kerah.(Topstitch Collar)

9 Jahit kaki kerah dengan kerah

  Proses jahit ini adalah  jahit memasang kaki kerah dengan kerah, kaki kerah dijahit dari sisi dalam, sedang kerah dari sisi luar.

10. Bagout Kaki kerah

      Proses ini adalah proses membalik kaki kerah setelah digabngkan dengan kerah.

11. Topstitch Kaki Krah (Topsttch Collarstand)

      Jahitan ini adalah jahitan di sekeliling tepi kaki kerah.

12. Marking kerah.

     Proses ini disebut juga penandaan 3 point di bawah kaki kerah dengan tujua untuk memudahkan pada saat pasang kerah ke body.

13 Jahit sleeve placket

14 Jahit Label di yoke

15. Jahit Join Yoke dengan bagian bawah body belakang.

16. Jahit Lipat Front kanan dan kiri.

17. Pembuatan lubang kancing di front body kiri

18.Pemasangan Kancin di Front Body kanan

19. Join shoulder

20. Pasang lengan. (kanan dan kiri)

21. Topstitch bagian lengan kanan dan kiri

22. Join side seam

23. Jahit bagian bawah hem.

24. Pasang Kerah

25. Jahit tutup kerah

26. Pasang manset

27. Pemasangan kancing di neck( leher)

28 Pembuatan lubang kancing di bagian leher dan lengan.

29. Pembersihan sisa sisa benang.

 

proses diatas adalah proses yang lazim dilakukan pada saat menjahit pakaian pria.

Kamis, 09 Agustus 2012

Upgrade WIndows XP ke Windows Seven


Pengenalan

Untuk meng-upgrade PC Anda dari Windows XP ke Windows 7, Anda akan perlu memilih pilihan Custom selama instalasi Windows 7. Sebuah instalasi kustom tidak melindungi program, file, atau pengaturan. Ini kadang-kadang disebut "bersih" instalasi untuk alasan itu.

Sebuah instalasi kustom lebih kompleks, dan kadang-kadang bisa memakan waktu beberapa jam untuk menyelesaikannya. Kami menciptakan tutorial lima langkah untuk membantu memandu Anda melalui seluruh proses setiap langkah dari jalan.

Apa yang perlu

Sebuah hard disk eksternal. Anda harus memindahkan file Anda dari PC Anda sebelum Anda menginstal Windows 7. Untuk membuat ini lebih mudah, kami sarankan download gratis yang disebut Windows Easy Transfer, yang akan memerlukan hard disk eksternal. Mereka tersedia di elektronik dan toko peralatan kantor, dan mereka memberikan cara mudah untuk menambah ruang penyimpanan tambahan untuk komputer Anda.

Disk instalasi asli atau file setup untuk program yang ingin Anda gunakan dengan Windows 7. Anda harus menginstal ulang program-program anda dengan tangan setelah menginstal Windows 7. Ketika Anda menjalankan Windows Easy Transfer Anda akan mendapatkan laporan yang berisi daftar program yang sedang Anda gunakan dengan Windows XP.

32-bit atau 64-bit: Versi Windows 7 untuk menginstal?

Cakram instalasi 32-bit dan 64-bit disertakan dalam paket Windows 7. 64-bit sistem operasi dapat menangani sejumlah besar memori-biasanya 4 gigabyte (GB) memori akses acak (RAM) atau lebih-lebih efisien daripada 32-bit sistem operasi. Namun, tidak semua komputer adalah 64-bit mampu. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Windows 32-bit dan 64-bit: pertanyaan yang sering diajukan dan 32-bit dan 64-bit Windows 7.

Anda mungkin akan membutuhkan versi 32-bit, tetapi untuk memastikan, klik Start, klik kanan Komputer Saya, kemudian klik Properties.

Jika Anda tidak melihat "Edisi x64" terdaftar, maka Anda menjalankan versi 32-bit Windows XP. Langkah 1 dari tutorial ini akan menunjukkan cara untuk menjalankan Windows 7 Upgrade Advisor, yang dapat memberitahu Anda jika komputer Anda mampu menjalankan versi 64-bit Windows 7.

Jika "x64 Edition" terdaftar di bawah Sistem, Anda menjalankan versi 64-bit Windows XP dan dapat menjalankan versi 64-bit Windows 7.

Detail...

Selasa, 04 Januari 2011

Mengatur Akses Task Manager pada Windows XP

Hai... bro.. pernah ngalami ga komputer kita tiba2 Nge-hang. Itu Disebabkan karena banyaknya program yang tidak merespon (not responding). Masalah ini bisa diatasi dengan mengakhiri program yang tidak respon tersebut melalui Task Manager yang bisa di akses dengan menekan hotkey Ctrl + Alt + Del.
Tapi jika Task Manager tidak bisa diakses dan muncul pesan "Task Manager has been disable by your administrator", ini dia cara mengatasinya....

1. Klik Start Menu
2. Pilih Run dan ketikkan "gpedit.msc" lalu klik OK.
3. Pada window Group Policy Setting:


Pilih User Configuration
kemudian Administrative Templates
kemudian System
kemudian Ctrl+Alt+Delete Option
kemudian Remove Task Manager
Double-click pilihan Remove Task Manager

Sesuai dengan Nama Menunya Remove task Manager,  jika kita disable, berarti mengizinkan akses Task Manager. begitu juga sebaliknya....

ok thanks.....

Senin, 03 Januari 2011

Jadikan Internet Sebagai Lahan Bisnis Sambilan

Pilih salah satu bisnis online yang ingin anda tekuni di bawah ini, kami tidak memungut biaya apapun.
1. Google Adsense
2. Marketiva
3. Paid-to-Promote
4. Ziddu

Sabtu, 01 Januari 2011

GPS Tracker

1. "Dalam film Enemy of The State, tokoh pengacara Robert Clayton Dean (diperankan oleh Will Smith) tiba-tiba saja hidupnya jadi kacau-balau. Ke mana pun dia pergi, selalu bisa dilacak dengan bantuan satelit GPS."

Ini adalah mitos saja apabila dikatakan keberadaan seseorang dapat dilacak dengan GPS. Memang betul satelit GPS adalah suatu sarana navigasi, tetapi GPS adalah one-way ranging system. Artinya, satelit GPS tidak "memantau" anda ke mana dan melaporkan anda di mana ke suatu institut (misalnya kepolisian).

Satelit GPS memancarkan secara kontinyu apa yang disebut sebagai ranging signal yang dapat digunakan oleh PENGGUNA untuk menentukan di mana mereka bertanya. Artinya, apabila tidak ada receiver GPS untuk menghitung posisi pengguna/user tersebut, posisi orang tersebut tidak akan diketahui.

2. GPS di bidang penerbangan.


Sesungguhnya prinsip teknologi yang digunakan GPS ini sudah exist cukup lama di bidang penerbangan. Prinsipnya persis sama dengan DME (Distance Measuring Equipment), oleh komunitas yang bergerak di bidang navigasi, dikenal dengan istilah rho-rho ranging atau distance-distance ranging. Dan seperti DME system, GPS operation adalah line-of-sight operation yang artinya apabila anda tidak dapat melihat pemancar sinyalnya (DME atau Satelit GPS), entah karena terhalang tembok ataupun karena bumi itu bulat, kita tidak bisa menggunakan sinyalnya.

Karena letak DME station di permukaan bumi (yang bulat), hal ini membuat DME sangat terbatas jangkauan operasionalnya. Selain itu, karena perhitungan distance dengan DME menggunakan sistem interogasi, kapasitas nya juga terbatas.

Lahirnya GPS yang ditempatkan di angkasa dibandingkan stasiun DME yang ada di darat, memungkinkan jangkauan global untuk penentuan posisi. Selain itu, akurasi GPS juga memungkinkan untuk mencapai apa yang dikenal sebagai RNP (Required Navigation Performance). Lahirnya GPS telah membuka suatu wawasan baru untuk dunia aviasi, akurasi selama enroute dan approach juga lebih terjamin.

3. GPS vs INS

Dalam dunia navigasi, kita kenal 2 metode untuk menentukan lokasi user: position fixing dan dead reckoning. Contoh position fixing system adalah GPS, DME, VOR, etc. Contoh dead reckoning adalah pemetaan, timing dan INS.

Dead reckoning adalah suatu cara penentuan lokasi user dengan menggunakan informasi tentang posisi awal dan kecepatan (atau percepatan). Contoh paling sederhana adalah apabila kita tahu bahwa pesawat kita bermula dari Soekarno-Hatta di koordinat sekian, dengan mengetahui kecepatan dan arah terbang kita (dan menggunakan informasi angin), kita bisa menghitung posisi pesawat tersebut setelah sekian menit terbang.

Dalam pesawat ada yang disebut sebagai INS - Inertial Navigation System. System ini terdiri dari 2 komponen sensor utama, akselerometer dan gyroscope. Akselerometer mengukur percepatan gerak pesawat dan gyroscope menentukan rotasi pesawat (nose up/down, roll left/right, yaw left/right).

Walaupun INS self-contained (artinya dapat digunakan tanpa ada bantuan dari alat eksternal - bandingkan dengan GPS yang membutuhkan satelit), tetapi akurasinya sangat rendah. Bayangkan ketika anda tidak mengetahui posisi awal anda dengan sangat akurat (misalnya anda awalnya sebenarnya berada di Halim tapi anda mengira anda ada di Soekarno-Hatta), atau anda tidak mengetahui arah terbang anda dengan akurat (misalnya anda kira anda terbang di heading 090 sementara sebenarnya anda terbang di heading 089), setelah 1 jam terbang, perkiraan anda tentang di mana anda berada bisa melenceng jauh dengan kenyataannya.

INS yang ada di pesawat walaupun sangat akurat, setelah 1 jam terbang juga memiliki error yang cukup significant. Harga INS yang ada di pesawat, satu set sistemnya bisa mencapai harga ratusan juta rupiah, dan di setiap pesawat punya beberapa set sistem ini untuk redundancy (umumnya 3).

Lahirnya GPS system dapat membantu untuk mempertahankan akurasi solusi navigasi yang dihasilkan. Hal ini dapat digambarkan demikian. Misalnya anda mengira anda terbang di heading 089 padahal anda terbang di heading 090. Setelah 1 jam terbang anda bakal mengira anda di satu tempat yang berbeda dengan tempat anda sebenarnya berada. Namun, dengan adanya GPS, anda bisa membandingkan posisi yang diberikan GPS dan posisi yang anda ukur dengan dead reckoning, kemudian mungkin anda bisa mengambil rata-ratanya (ingat GPS juga tidak error-free: ada level akurasi nya).

4. Kalau GPS memang sedemikian baik, mengapa masih memiliki berbagai system lain? Bukankah itu buang-buang duit saja (mis. untuk maintenance)?

Walaupun GPS sangat baik, namun GPS tidak fault-free dan tidak error-free. GPS signal sudah terbukti sangat mudah untuk diacak (signal jamming).

Selain itu, penggunaan GPS juga hanya bisa untuk low bandwidth system. GPS receiver pada umumnya memberikan solusi navigasi (misalnya posisi) setiap 1 detik. Apabila kita menginginkan informasi posisi kita setiap 0.0001 detik misalnya, ini tidak bisa diberikan oleh GPS. Pesawat yang bermaneuver (misalnya akrobatik) adalah contoh system dengan high bandwidth. Kalau kita menginginkan detail dari posisi pesawat tersebut sampai ke 0.0001 detik misalnya, GPS tidak bisa memberikan informasi tersebut. Berbeda dengan INS, INS dapat memberikan informasi posisi untuk system dengan high bandwidth. Hal ini menyebabkan integrasi antara INS dan GPS sangat menguntungkan. INS dapat memberikan informasi dengan cepat dan GPS dapat mempertahankan akurasi solusi tersebut.


Ada berbagai macam aplikasi dari GPS, misalnya differential positioning, dll. Semoga thread ini bisa jadi tempat diskusi untuk memperdalam pengetahuan tentang GPS.