Minggu, 26 April 2009

Manajemen Persediaan Dengan MRP ( Material Requirements Planning )

Simpan Artikel (Word)

Kondisi yang mendasarinya :

Dalam perusahaan manufaktur, kebutuhan akan suatu komponen produk, tidak selalu dapat direncanakan secara independen terhadap komponen lainnya, namun sangat tergantung dari produk akhir atau barang induknya.

Contoh :

Dalam perusahaan pembuat sepeda, jumlah/kebutuhan akan akan komponen roda, rangka, atau sedel misalnya, akan sangat tergantung dari berapa jumlah sepeda ( sebagai produk akhir ) yang yang akan diproduksi.

Manajemen persediaan sebelum adanya MRP ( bersifat reaktif ), berdasarkan :

a. Reorder point policy, dimana persediaan secara kontinyu diawasi dan pengadaan dilakukan apabila jumlahnya sudah sampai pada tingkat tertentu.

b. Periodic order cycle policy, dimana persediaan diawasi dan setiap periode

tertentu ditambah agar persediaan tetap berada pada tingkat tertentu seperti yang telah ditargetkan.

Tujuan / manfaat utama dari MRP adalah :

1. Meminimumkan persediaan. Pengadaan / persediaan suatu komponen hanya dilakukan sebatas yang diperlukan saja, sesuai dengan kebutuhan jadwal produksi induknya.

2. Mengurangi risiko keterlambatan produksi dan atau pengiriman, maupun risiko kelebihan persediaan.

Komponen utama MRP

Daftar

Material

Jadwal Induk

Produksi

Catatan

clip_image001Persediaa

Input MRP

Perencanaan Kebutuhan

clip_image002Material ( MRP )

Rencana

Pembelian

Rencana Produksi

clip_image003Jangka Pendek

Output

MRP

Input MRP :

a. Daftar material berisi sumua material/komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi produk akhir

b. Jadwal Induk Produksi ( Master Production Schedule – MPS ) merupakan gambaran secara menyeluruh mengenai rencana ( meliputi jumlah, jadwal, ramalan, dll ) produksi

c. Catatan persediaan berisi berbagai hal yang berkenaan dengan kondisi persediaan yang ada, dan rencana pembelian dan penerimaan persediaan berikutnya.

Output MRP :

Ketiga input diatas selanjutnya oleh sistem MRP diolah sedemikian rupa sehinnga rencana pembelian dan rencan aproduksi jangka pendek dapat diketahui dan dilaksanakan dengan optimal.

Aturan yang dipergunakan dalam menentukan jumlah pemesanan :

1. Fixed Order Ouantity ( FOQ ), dimana pemesanan selalu dilakukan dengan jumlah yang sama

2. Periodec Order Quantity ( POQ ), dimana pembelian dilakukan secara

periodik dengan jangka waktu antara pemesanan selalu sama.

3. Lot for Lot ( L4L ), dimana pemesanan hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalan satu periode saja, karena tujuannya memang hanya untuk meminimumkan jumlah persediaan dalam gudang.

Contoh sederhana pengoperasian MRP

Suatu perusahaan membuat barang A untuk dijual kepada konsumen. Barang tersebut dibuat dengan menggunakan 1 buah komponen B dan 2 buah komponen C. Waktu untuk merakit B dan C menjadi A adalah 1 minggu. Komponen B dibuat dengan menggunakan 3 buah subkomponen D dan 2 buah subkomponen E. Waktu untuk merakit subkomponen D dan E menjadi komponen B adalah 2 minggu. Sedang untuk pengadaan subkomponen C 2 minggu, subkomponen D memerlukan waktu 2 minggu dan E adalah 3 minggu. Jumlah inventory minimum untuk A = 20 buah, B = 30 buah, C = 40 buah, D = 75 buah, dan E = 50 buah. Persediaan awal setiap barang adalah sebanyak persediaan minimumnya, kecuali komponen C sebanyak 60 buah. Kebutuhan barang A dalam minggu ke-6 = 30 buah, minggu ke-8 = 30 buah, minggu ke-11 =

50 buah, minggu ke-15 = 25 buah dan minggu ke-16 = 20 buah.

Buatlah MRP untuk produk A, komponen B dan C, serta subkomponen D dan E, dengan ketentuan :

A. Buatlah struktur produknya

B. Buatlah MRP, dengan menggunakan aturan Fixed Qrder Quantity, bila setiap pesanan untuk A = 40 buah, B = 50 buah, C = 100 buah, D = 170 buah, dan E = 120 buah

clip_image004C. Buatlah MRP, dengan menggunakan aturan Periodic Order Quantity, dengan menggunakan periode pembelian 4 minggu. Disamping itu diketahui bahwa jumlah order yang sudah dipesan dan akan datang pada minggu pertama adalah : barang B = 60 buah, C = 100 buah, D = 150 buah, E = 100 buah.

D. Buatlah MRP, dengan menggunakan aturan Lot for lot. Data seperti pada soal c

Jawab A ( jawaban B, C, di lampiran )

A

1 minggu

B

clip_image0051 buah

2 minggu

C

2 buah

3 minggu

D

3 buah

2 minggu

E

2 buah

3 minggu

clip_image006

MRP dengan Fixed Order Quantity

Ba ra ng A

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

30

30

50

25

20

Scheduled receipt

40

40

40

40

Proj. on hand invent.

20

20

20

20

20

20

30

30

40

40

40

30

30

30

30

45

25

Planned order release

40

40

40

40

Ba ra ng B

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

40

40

40

40

Scheduled receipt

50

50

50

50

Proj. on hand invent.

30

30

30

30

30

40

40

50

50

50

60

60

60

60

70

70

70

Planned order release

50

50

50

50

Ba ra ng C

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

80

80

80

80

Scheduled receipt

100

100

100

Proj. on hand invent.

60

60

60

60

60

80

80

100

100

100

120

120

120

120

40

40

40

Planned order release

100

100

100

Ba ra ng D

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

150

150

150

Scheduled receipt

170

170

170

Proj. on hand invent.

75

75

245

245

245

95

95

95

115

115

115

115

135

135

135

135

135

Planned order release

170

170

170

Ba ra ng E

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

100

100

100

Scheduled receipt

120

120

120

Proj. on hand invent.

50

50

50

50

50

70

70

70

90

90

90

90

110

110

110

110

110

Planned order release

120

120

120

MRP dengan Periodic Order Quantity

Ba ra ng A

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

30

30

50

25

20

Scheduled receipt

60

50

45

Proj. on hand invent.

20

20

20

20

20

80

50

50

20

70

70

20

20

65

65

40

20

Planned order release

60

50

45

Ba ra ng B

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

60

50

45

Scheduled receipt

60

50

45

Proj. on hand invent.

30

90

90

90

30

80

80

80

30

75

75

75

30

30

30

30

30

Planned order release

50

45

Ba ra ng C

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

120

100

90

Scheduled receipt

100

100

100

Proj. on hand invent.

60

160

160

160

40

140

140

140

40

150

150

150

40

40

40

40

40

Planned order release

100

90

Ba ra ng D

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

150

135

Scheduled receipt

150

135

Proj. on hand invent.

75

225

225

75

75

210

210

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

Planned order release

135

Ba ra ng E

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

100

90

Scheduled receipt

100

90

Proj. on hand invent.

50

150

150

50

50

140

140

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

Planned order release

90

clip_image006[1]Sumber : Subagyo, hal. 153 - 164

clip_image007

MRP dengan Lot for Lot

Ba ra ng A

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

30

30

50

25

20

Scheduled receipt

30

30

50

25

20

Proj. on hand invent.

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

Planned order release

30

30

50

25

20

Ba ra ng B

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

30

30

50

25

20

Scheduled receipt

60

50

25

20

Proj. on hand invent.

30

90

90

90

90

60

60

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Planned order release

50

25

20

Ba ra ng C

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

60

60

100

50

40

Scheduled receipt

60

60

100

50

40

Proj. on hand invent.

60

60

60

60

60

40

40

40

40

40

40

40

40

40

40

40

Planned order release

40

60

100

50

40

Ba ra ng D

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

150

75

60

Scheduled receipt

150

75

60

Proj. on hand invent.

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

Planned order release

150

75

60

Ba ra ng E

Minggu ke

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kebutuhan

100

50

40

Scheduled receipt

100

50

40

Proj. on hand invent.

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

Planned order release

100

50

40

Tidak ada komentar: