IIS merupakan Web Server yang secara Default di-include-kan ke sistem operasi berbasis NT milik Microsoft. Sebelum IIS, Web Server yang berjalan di sistem operasi Non NT yakni PWS (Personal Web Sever). IIS dapat digunakan untuk menjalankan file-file server site scripting seperti ASP (Active Server Pages) maupun ASP.NET
Letak instalasi IIS pada Windows XP dan 2003 agak sedikit berbeda, pada Windows XP, saat berada di Windows Component, maka IIS akan langsung nampak, kemudian checklist untuk menginstallnya. Namun pada Windows 2003, akan dijelaskan step-stepnya sbb :
Install IIS 6 pada Windows 2003 Server :
1. Masukan CD Instalasi Windows 2003 ke Drive CD/DVD ROM Anda.
2. Masuk Control Panel > Add and Remove Programs
3. Klik Add/Remove Windows Components, tunggu beberapa saat hingga setup mengeluarkan tampilan sbb :
5. Pada Pilihan IIS > Klik Details kembali untuk menginstall komponen tambahan yang diperlukan
6. Klik OK > OK
7. Klik Next untuk memulai Instalasi
8. Tunggu beberapa saat hingga prosesnya selesai, Klik Finish
1. Masuk IIS Manager, Start > All Programs > Administrative Tools > IIS Manager
2. Kemudian nampak tampilan sbb :
3. Untuk menjalankan file ASP, maka kita perlu setting permissionnya agar meng-allow script ASP.
Pada menu Web Service Extention pastikan Active Server Pages di Allowed. Dan seterusnya, kita dapat meng-Allow / Prohibit suatu web service. Untuk Windows 2003 dengan Service Pack 1, pada kondisi default, script seperti ASP / ASP.NET belum di Allow, sehingga kita perlu meng-allowed (mengizinkan) eksekusi file tersebut agar dapat dieksekusi IIS.
Agar lebih afdol :D sebaiknya setelah melakukan perubahan terhadap suatu service, maka kita perlu melakukan restart IISnya.
4. Pada Menu Web Sites > Default Web Site, kita dapat melakukan setting terhadap Web Site kita. Klik kanan Default Web Site > Properties.
5. Pada Tab Web Site, kita dapat mengatur Port TCP yang akan kita gunakan, jika ingin mengubahnya, silahkan ubah menjadi seperti 8080 > Apply. Secara default service HTTP akan berjalan di port 80, namun jika kita menjalankan lebih dari satu web server semisal Apache atau Jakarta Tomcat, maka penggunaan port default perlu diperhatikan.
6. Pada Tab Home Directory, kita dapat mengatur letak Direktory webnya, selain itu permission file perlu diperhatikan.
7. Pada Tab Documents, pilih file yang akan di load pertama kali. Gunakan tombol Move Up atau Move Down untuk mengatur urutan file-file tersebut. Atau tombol Add dan Remove untuk menambah jenis atau mengurangi jenis file yang ada dalam daftar.
Untuk konfigurasi lebih detail, silahkan buka Manual IIS / Helpnya. Nampaknya “help” akan menjadi teman terakhir kita saat mengalami trouble saat melakukan konfigurasi, dan selalu gunakan Google sebagai mesin penjawab semua unek2 dan pertanyaan Anda tentang IIS.
Untuk mengetes hasil konfigurasi IIS, maka silahkan buka web browser kesayangan Anda. Lalu ketikkan http://localhost atau http://127.0.0.1 atau jika kita telah membuat DNS, maka kita dapat pula mengetikan nama servernya, misal http://intranet.sttpln.ac.id
Jika hasilnya adalah nampak seperti gambar di atas, berarti IIS kita telah berjalan / running. Untuk lebih menyakinkan, coba kita ketik file ASP sbb :
Setelah selesai mengeditnya, maka simpan file tersebut dengan nama Default.asp dan diletakkan di
C:\inetpub\wwwroot\
Membuat Virtual Directory
Ada kalanya kita meletakkan file-file ASP/ASP.NET tidak berada pada direktory standart yakni
C:\inetpub\wwwroot\, hal ini dapat disiasati dengan membuat Virtual Directory.
1. Buka IIS Manager
2. Arahkan pointer ke menu Web Sites > Default Web Site
3. Klik kanan pada Default Web Site > New > Virtual Directory
4. Klik Next
5. Isikan nama alias dari Virtual Directory, dalam hal kasus ini digunakan intra > Next
7. Tentukan permission / hak akses terhadap Virtual Directory > Next
8. Setelah selesai > klik tombol Finish
Hingga step di atas, langkah-langkah seperti yang dipaparkan sebelumnya telah selesai. Untuk mengujinya, silahkan browser kesayangan Anda.
Gambar di atas menunjukkan penggunaan Virtual Directory dengan Alias intra dan berada di
C:\intranet. Untuk konfigurasi lebih lanjut, silahkan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Tidak ada komentar: